KLASIFIKASI
Lidah buaya disebut Aloe vera L. atau A. barbadensis Mill., Aloe
vulgaris Lamk. termasuk ke dalam famili tumbuhan Liliaceae. Tanaman ini
dikenal dengan nama daerah letah buaya (Suda) atau ilat baya (Jawa).
Nama asing : Waan famai (Thailand), zabila, salvila (Spanyol), laloi
(Perancis), Aloe vera, aloe, burn plant, lily of desert, elepant gall,
crocodile tongue (Inggris), jadam (Malaysia), lu hui (China)
SIFAT KIMIAWI
Tumbuhan ini sangat kaya dengan kandungan kimia, senyawa aktif yang sudah diketahui antara lain :
- Anthrskinon(Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin,
aloesin), saponin, enzim (oksidase, katalase, lipase, aminase, amylase),
vitamin (B1, B2, B6, B12, Vit C), kalsium, natrium, kalium, mangan,
seng, polisakarida, karbohidrat, asam amino, lemak.
EFEK FARMAKOLOGIS
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa
tanaman ini memiliki sifat ; Rasa pahit, dingin. Anti radang, pencahar
(laxative), parasitiside,antiseptic,antibiotik. Herba ini masuk ke
meridian jantung, hati dan pankreas. Memperbaiki pankreas.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, bunga, akar dan
pemakaian segar. Gel lidah buaya digunakan sebagai shampoo, menyuburkan
dan menghitamkan rambut. Di Amerika sebagai pewarna makanan. Sifat
antiradangnya untuk mengatasi sakit maag atau gastritis yang kronis.
Lidah buaya efektif menyembuhkan masalah pencernaan karena mengandung
gibberelin dan beberapa jenis polisakarida, Kedua bahan ini bekerjasama
meredakan radang dan memberikan efek dingin di lambung.
Dalam industri kosmetik lidah buaya diolah menjadi lotion, pendingin
wajah dan tabir surya. Sudah dikenal lama oleh bangsa-bangsa di dunia
dan terkenal di China, Jepang, Rusia, Afrika Selatan, India, dan
Amerika. Bulletin farmakologi Belanda menyebutkan tumbuhan jenis aloe
ini mengandung glikosida-glokosida yang bersifat sebagai pencahar
Beberapa kasus diabetes juga mengalami kemajuan berarti setelah
mengkonsumsi lidah buaya. Diduga kandungan mukopolisakarida sanggup
mengontrol gula darah dan mencegah komplikasinya. Selain itu juga untuk
mengatasi darah tinggi dengan cara menghambat pemecahan bradikinin,
sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat, dan terjadi
vasodilatasi, selanjutnya tekanan darah menurun.
Bradikinin adalah suatu nonpeptida yang dihasilkan melalui aktivasi
system kinin pada berbagai system radang. Bradikinin meningkatkan
permeabilitas vascular (pembuluh darah), merangsang reseptor nyeri, dan
menyebabkan kontraksi berbagai otot polos ekstra vaskuler.
Vasodilatasi adalah kejadian melebarnya pembuluh darah, khususnya
dilatasi arteriole(pembuluh darah/arteri kecil) yang memperbesar aliran
darah ke satu bagian.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara
turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat
menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Kencing manis (DM). 1 lembar lidah buaya dicuci bersih, buang
durinya, potong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1,5
gelas. Minum 3 x 0,5 gelas sehabis makan.
2. Batuk rejan. Daun sekitar 15 - 18 cm, bersihkan duri dan kulitnya
direbus dengan 4 gelas jadi 2 gelas, dan ditambah gula batu atau gula
aren, minum, sehari 2 kali.
3. Syphilis. Bunga lidah buaya satu gengam ditambah daging 1 potong, rebus, minum.
4. Cacingan, susah buang air kecil. Akar kering 15 - 30 gram, direbus dengan 5 gelas menjadi 3 gelas , minum 3 kali 1 gelas.
5. Luka terpukul, luka dalam (muntah darah). Bunga kering 10 - 15 gram,
direbus dengan 2 gelas menjadi 1 gelas, minum, teruskan sampai 3-4 kali
sampai perdarahan berhenti.
6. Kencing darah. Daun lidah buaya 15 gram diperas, ditambah 30 gram gula, tambah air beras secukupnya, minum.
7. Wasir. Daun setengah batang, kira2 15 cm, dibersihkan durinya, cuci,
parut. Tambah 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu, aduk,
saring. Minum sehari 3 kali.
8. Sembelit. Daun separuh (15 cm), cuci, buang kulit dan durinya, isi
dicincang, sedu dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan
madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.
9. Maag . Lidah buaya 1 batang dibersihkan, kupas kulit dan durinya.
Rendam 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di air
mengalir, rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih dengan api sedang,
dinginkan lalu saring. Minum ½ gelas 3 kali sehari
Kontra indikasi : Wanita hamil atau sedang haid, penderita gangguan
sistim pencernaan dan penderita diare, dilarang makan obat ini.
Catatan : Bila akan dikombinasikan dengan obat lain maka bahan ini jangan direbus tetapi harus dibuat bentuk pil atau bubuk.
CARA BUDI DAYA
Perbanyakan tanaman menggunakan anakan. Pemeliharaan tanaman ini mudah,
seperti tanaman lain dibu¬tuhkan cukup air dengan penyiraman atau
menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini
menghendaki tempat yang cukup matahari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tanaman Berkhasiat Obat Di Indonesia,Prof. HM Hembing Wijayakusuma, Pustaka Kartini, Jakarta ,1995, jilid 1, halaman 64.
2. Petunjuk Tanaman Berkhasiat Obat Tradisionil Indonesia - J.
Kloppenburg - versteegh dkk, Penerbit CD R.S. Bethesda dan Andi Offset,
Yogyakarta, 1995, jilid 1, halaman 109.
3. Obat Asli Indonesia, Dr. A. Seno Sastroamidjojo, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta, 1988, halaman 82
4. Majalah Trubus, Penebar Swadaya, Jakarta,Edisi Februari 1996.
5. Inventaris Tanaman Obat, Dra Sri Sugati S., DR Johnny Ria Hutapea., Dep. Kesehatan, 1991, jilid I, hal. 30.
6. Medicinal Herbs in Indonesia, PT. Eisei Indonesia, Jakarta 1995, nomor 2110.
7 Herbal Indonesia Berkhasiat, bukti Ilmiah dan Cara Racik, Trubus volume 8, Jakarta
8. Ramuan Tradisional Obat Diabetes, Dr. Setiawan Dalimartha, Penebar Swadaya, Jakarta 1996, hal. 82.
9 Literatur Karyasari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar