Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif, yang disebabkan sebagai akibat dari trauma infeksi atau bisa karena faktor usia. Lain halnya dengan Rheumatoid Arthritis (RA), yang merupakan gangguan kronis inflamasi sistemik, yang dapat mempengaruhi jaringan dan organ, serta sering menyerang sendi sinovial. Berikut adalah penyebab dari rematik seperti dilansir Buzzle.com.
Gangguan autoimun
Wanita tiga kali lebih berisiko terkena rematik dibanding pria. Penyakit ini biasanya diderita antara usia 40 dan 50-an, namun orang-orang dari segala usia juga dapat terkena rematik. Penyebab yang sering dikaitkan dengan rematik adalah sistem autoimun tubuh, namun hingga saat ini penyebabnya masih belum sepenuhnya diketahui.
Sel darah putih
Sel-sel darah putih melawan virus atau bakteri, yang mencoba untuk menyerang tubuh. Mereka mengalir dalam darah ke seluruh tubuh, tetapi ketika mereka bergerak keluar dari aliran darah dan masuk ke membran di sekitar sendi, mereka menyebabkan rematik. Oleh karena itu, bukannya melawan para penyusup dalam tubuh, mereka justru mengiritasi lapisan membran di sekitar sendi dan menyebabkan rasa sakit.
Racun dalam tubuh
Limbah beracun dalam darah, berkonsentrasi di sekitar sendi dan tulang, yang pada akhirnya dapat menimbulkan rematik. Produk makanan seperti daging, gula, roti dan sereal olahan juga dapat meninggalkan banyak limbah beracun dalam tubuh, yang bisa bergerak ke seluruh tubuh dan membuat tempat untuk dirinya sendiri dalam sendi dan menimbulkan rematik. Selain itu, makan terlalu banyak makanan yang mengandung asam juga berbahaya bagi kesehatan sendi dan tulang dalam tubuh.
Faktor genetik
Menurut para ilmuwan, faktor genetika juga memiliki peran penting dalam menyebabkan kondisi ini, seperti yang sering kita tahu bahwa rematik dikenal sebagai penyakit keturunan. Disamping itu, ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan rematik. Jika kandung empedu tidak berfungsi seperti yang diharapkan, maka seseorang dapat mengalami rheumatoid arthritis.
Penyebab rematik palindromic
Seperti halnya dengan penyebab rematik, penyebab rematik palindromic juga tidak diketahui. Namun, para ilmuwan menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh sistem autoimun tubuh. Satu sampai tiga sendi dapat diserang dalam kondisi ini. Lutut, jari-jari dan sendi besar lebih rentan terhadap rematik palindromic. Namun, Anda tak perlu takut pada rematik palindromic, kondisi ini tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tulang dan jaringan lunak yang terpengaruh oleh itu.
Karena sulit untuk menentukan salah satu dari penyebab rematik, garis pengobatan pasien juga berbeda. Seorang dokter dapat memberikan perlakuan, resep diet dan program latihan yang berbeda untuk mengatasi kondisi tersebut.
Rematik: Tipe dan Gejalanya
Beberapa penyakit rematik seperti osteoartritis biasanya disebabkan keausan pada sendi, sedangkan rheumatoid arthritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif – sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan sendi, menyebabkan nyeri sendi dan bengkak. Berikut adalah tipe rematik dan gejalanya sebagaimana dilansir WebMD.Tipe Rematik dan gejalanya
Osteoarthritis
Osteoarthritis dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dari waktu ke waktu. Tulang rawan bertugas sebagai bantalan ujung tulang dan memungkinkan sendi untuk bergerak dengan lancar. Osteoarthritis biasanya menjadi tanda dari proses penuaan yang dapat mempengaruhi semua bagian tubuh, terutama lutut, pinggul, punggung bawah, leher, dan jari-jari.
Gejala Osteoarthritis meliputi:
1. Nyeri pada sendi
2. Terjadi pembengkakan
3. Bagian yang nyeri terasa kaku
4. Terjadi kelemahan otot dan ketidakstabilan sendi
5. Nyeri saat berjalan
6. Kesulitan mencengkeram benda
7. Kesulitan dalam berpakaian atau bahkan menyisir rambut
8. Kesulitan duduk atau membungkuk
Untuk mendiagnosa osteoarthritis, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda dan gejala yang Anda rasakan. Kemudian dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik.
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri dan menyebabkan keluhan seperti nyeri sendi, bengkak, dan kekakuan yang parah. Kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan sendi permanen dan deformitas.
Gejala Rheumatoid arthritis meliputi:
1. Nyeri sendi dan bengkak
2. Nyeri pada beberapa bagian sendi (biasanya dalam pola simetris)
3. Nyeri pada organ lain
4. Merasakan kekakuan, terutama di pagi hari
5. Kelelahan
6. Demam
7. Muncul benjolan yang disebut nodul rheumatoid
Untuk mendiagnosa Rheumatoid arthritis, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Juga, X-ray dan tes darah kemungkinan akan dilakukan.
Lupus
Lupus eritematosus sistemik atau LES merupakan penyakit autoimun, yang penyebabnya belum diketahui.
Gejala lupus termasuk:
1. Nyeri sendi
2. Kelelahan
3. Kekakuan
4. Ruam, termasuk “ruam kupu-kupu” di bagian pipi
5. Sensitivitas terhadap matahari
6. Rambut rontok
7. Perubahan warna pada jari tangan atau kaki bila terkena dingin (disebut fenomena Raynaud)
8. Rasa nyeri di bagian organ internal, seperti ginjal
9. Kelainan darah, seperti anemia dan masalah pembekuan darah
10. Nyeri dada sebagai akibat radang selaput jantung atau paru-paru
11. Kejang atau stroke
Untuk mendiagnosa lupus, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium urutan sampel darah dan urin.
Ankylosing Spondylitis
Ankylosing Spondylitis (AS) biasanya dimulai secara bertahap sebagai nyeri punggung bawah. Ankylosing spondylitis lebih sering terjadi pada pria muda, terutama semasa remaja hingga usia 30-an.
Gejala ankylosing Spondylitis termasuk:
1. Rasa nyeri yang bertahap di punggung bawah dan pantat
2. Rasa nyeri di punggung bawah yang kian memburuk
3. Rasa nyeri antara tulang belikat dan leher
4. Rasa nyeri dan kekakuan di bagian belakang tubuh, terutama saat beristirahat
5. Rasa nyeri dan kekakuan hilang ketika mulai beraktivitas
6. Nyeri pada punggung bagian tengah dan kemudian punggung atas dan leher (setelah 5-10 tahun).
7. Pada tingkat lanjut, tulang belakang terasa lebih kaku. Ini membuat seseorang merasa sulit untuk membungkuk.
Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun. Meskipun penyebab penyakit ini tidak diketahui, Sjogren lebih sering terjadi pada wanita.
Gejala Sjogren meliputi:
1. Mata kering (kelenjar dalam mata tidak membuat air mata yang memadai)
2. Iritasi mata dan perasaan terbakar di mata
3. Mulut kering (kelenjar dalam mulut tidak memproduksi air liur yang memadai)
4. Pembusukan gigi, penyakit gusi, sariawan
5. Pembengkakan kelenjar parotis pada sisi wajah
6. Rasa nyeri dan kekakuan (jarang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar